Simon Santoso tak bisa berbuat banyak di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013. Tunggal putra Indonesia itu harus angkat koper setelah kandas di babak pertama.
Simon berhadapan dengan wakil Taiwan, Hsu Jen Hao, pada pertandingan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Senin (5/8/2013) siang. Setelah berjuang selama 1 jam 15 menit, dia kalah rubber-game dengan skor 21-11, 14-21, 20-22.
Simon mendapatkan kemenangan mudah di game
pertama. Dia meninggalkan poin Jen Hao di angka 11 tanpa memberikan kesempatan membalas. Namun, di game kedua, Simon dibuat tak berkutik. Jen Hao leading sejak perebutan angka pertama dan merampungkan dengan kemenangan 21-14.
Memasuki game ketiga, Simon kehilangan ritme permainan usai interval hingga tertinggal 12-16. Pemain PB Tangkas Jakarta itu sempat menyamakan kedudukan 16-16. Kedua pemain berebut angka dan terjadi deuce. Sayang, Simon gagal menyudahi laga itu dan kandas 20-22.
Ini adalah kekalahan pertama Simon dari Jen Hao dalam tiga pertemuan yang dilakoni kedua pemain. Simon sebelumnya unggul di Jepang Terbuka 2012 dan Taiwan Grand Prix Gold 2010.
Persiapan Simon menuju Kejuaraan Dunia memang kurang maksimal. Sejak hari pertama masuk pelatnas periode 2013, kondisinya drop. Simon tak bisa langsung latihan sesaat setelah dipanggil lagi ke Cipayung. Dia gondongan.
Setelah membaik, menurut Simon, dokter pelatnas tak mengizinkannya turun ke turnamen dengan alasan sedang mengonsumsi obat yang mengandung doping. Imbasnya Simon absen dari berbagai turnamen yang sudah dirancang PBSI. Nah, saat harus mengkuti beberapa turnamen pemanasan penampilannya tak maksimal.
Ranking Simon pun melorot tajam hingga ke urutan ke-48 dunia. Sebelum terbang ke Guangzhou, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengancam akan memarkir Simon jika tak menunjukkan perbaikan prestasi.
Setelah Simon tersisih, Indonesia masih punya tiga harapan di nomor tunggal putra. Mereka adalah Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, dan Dionysius Hayom Rumbaka.
Simon berhadapan dengan wakil Taiwan, Hsu Jen Hao, pada pertandingan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Senin (5/8/2013) siang. Setelah berjuang selama 1 jam 15 menit, dia kalah rubber-game dengan skor 21-11, 14-21, 20-22.
Simon mendapatkan kemenangan mudah di game
pertama. Dia meninggalkan poin Jen Hao di angka 11 tanpa memberikan kesempatan membalas. Namun, di game kedua, Simon dibuat tak berkutik. Jen Hao leading sejak perebutan angka pertama dan merampungkan dengan kemenangan 21-14.
Memasuki game ketiga, Simon kehilangan ritme permainan usai interval hingga tertinggal 12-16. Pemain PB Tangkas Jakarta itu sempat menyamakan kedudukan 16-16. Kedua pemain berebut angka dan terjadi deuce. Sayang, Simon gagal menyudahi laga itu dan kandas 20-22.
Ini adalah kekalahan pertama Simon dari Jen Hao dalam tiga pertemuan yang dilakoni kedua pemain. Simon sebelumnya unggul di Jepang Terbuka 2012 dan Taiwan Grand Prix Gold 2010.
Persiapan Simon menuju Kejuaraan Dunia memang kurang maksimal. Sejak hari pertama masuk pelatnas periode 2013, kondisinya drop. Simon tak bisa langsung latihan sesaat setelah dipanggil lagi ke Cipayung. Dia gondongan.
Setelah membaik, menurut Simon, dokter pelatnas tak mengizinkannya turun ke turnamen dengan alasan sedang mengonsumsi obat yang mengandung doping. Imbasnya Simon absen dari berbagai turnamen yang sudah dirancang PBSI. Nah, saat harus mengkuti beberapa turnamen pemanasan penampilannya tak maksimal.
Ranking Simon pun melorot tajam hingga ke urutan ke-48 dunia. Sebelum terbang ke Guangzhou, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengancam akan memarkir Simon jika tak menunjukkan perbaikan prestasi.
Setelah Simon tersisih, Indonesia masih punya tiga harapan di nomor tunggal putra. Mereka adalah Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, dan Dionysius Hayom Rumbaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar